Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Nyaris Terputus, Akses Jalan Poros Penghubung Rantepao-Bokin Belum ada Penanganan

Selasa, 08 Februari 2022 | 07:43 WIB Last Updated 2022-02-08T00:43:39Z


TORAJA UTARA - Jalan poros utama yang menghubungkan Rantepao-Bokin di Lembang Sapan Kua-Kua, Kecamatan Buntao', Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, nyaris terputus akibat tanah amblas, Selasa (8/2/2022).


Amblasnya jalan tersebut sebulan terakhir ini, sulit dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat yang dikawatirkan bisa membahayakan para pengguna jalan, bahkan bisa mengancam keselamatan bagi warga yang bermukim di bagian atas badan jalan. 


Dikonfirmasi ke Kepala Lembang Sapan Kua-Kua, pada Senin (7/2/2022), Yosis Tandi Paty, mengatakan jika jalan amblas tersebut sudah terjadi sekira sebulan lebih. 


"Tanah ini amblas sejak satu bulan lebih, kondisi jalan itu bisa saja menelan korban jiwa, lalu di atas badan jalan ada rumh warga yang terancam longsor jika jalan ini tidak cepat ditangani oleh instansi terkait", ungkap Yosis Tandi Paty. 


Juga menurut Yosis Tandi, jika jalan itu kian hari kian bertambah parah, dimana kondisi tanahnya sudah begitu dalam sehingga sangat membahayakan pengguna jalan, walaupun masyarakat sudah melakukan penanggulangan darurat dengan melakukan penimbunan menggunakan material batu pecahan atau urpil tapi tetap masih mengalami penurunan tanah.


"Selama ini kami sudah perbaiki swadaya masyarakat. Sementara pihak perusahaan yang melakukan pengaspalan atau pihak rekanan juga sudah ikut berusaha membantu memperbaiki jalan itu, tapi masih saja amblas setiap harinya", tutur Yosis Tandi.


Pihak pemerintah setempat pun sudah menyampaikan hal ini ke  BPBD Toraja Utara namun belum ada tanggapan. 


"Saya sudah pernah laporkan ke BPBD tapi hingga kini belum ada respon atau tanggapan. Karena jika dibiarkan berlarut-larut ini merugikan masyarakat bahkan bisa menelan korban jiwa di jalanan", kata Yosis Tandi, selaku pemerintah setempat. 


Secara terpisah, Jefri yang salah warga Paniki yang juga alumni Teknik Sipil UKI Toraja menjelaskan bahwa amblasnya jalan tersebut disebabkan karena drainase kurang baik dan struktur tanah bagian bawah yang lembek.


"Hal itu lantaran air lewat bawah tanah dan selama dikerja selalu amblas di titik tersebut. Karena memang struktur bawah tanahnya yang terdapat mata air. Jadi harus dengan perencanaan yang tepat untuk penanggulangan lapisan bawah tanah yang lembek", pungkas Jefri, 


Jefri menggambarkan sedikit agar jalan amblas itu bisa efektik penanganannya dengan memberikan beberapa solusi.


"Solusinya harus memakai perkerasan kaku yakni dengan jalan beton yang memakai tulangan. Sekalipun di talud dari bawah tidak bisa efisien karena memang tanah dasarnya yang sangat lembek", beber Jefri.


(Er/SL) 

×
Berita Terbaru Update